PSIR menahan Perseman 1-1

>> 10 March 2009

PSIR Rembang sukses memetik satu poin saat menghadapi tim tuan rumah Perseman Manokwari di Stadion Sanggeng, pada laga lanjutan Kompetisi Divisi Utama 2008/2009 putaran kedua, kemarin. Tampil di hadapan ribuan suporter tim tuan rumah, Laskar Dampo Awang mampu bermain imbang 1-1 (0-0) atas tim besutan Syafrudin Fabanyo.


Pada pertandingan tersebut, Perseman sempat unggul lebih dulu ketika pertandingan memasuki menit pertama babak kedua. Yakni melalui pemain belakang Goerge Eyedepo. Namun, buruknya pertahanan tim tuan rumah, membuat tim berjuluk Laskar Hino Cofu (Ular Putih) itu akhirnya gagal mempertahankan kemenangan.
Setelah menjadi pahlawan dengan golnya pada menit ke-46, George Eyedepo selanjutnya justru membuat kesalahan fatal. Dia gagal mengontrol bola dengan baik saat berada di daerah pertahanan, dan bola tersebut berhasil direbut striker PSIR Orock Charles. Charles pun tak menyia-nyiakan peluang tersebut. Tendangan kerasnya ke arah kanan gawang Perseman, tak mampu dijangkau penjaga gawang Wilson Aleng. Gol pada menit ke-62 itu merubah kedudukan menjadi imbang 1-1. Pada menit ke-72, Eyedepo kembali tak dihinggapi keberuntungan.
Saat itu tim tuan rumah mendapatkan hadiah penalti setelah striker Yohanes Makanuay dijatuhkan di daerah terlarang PSIR. Eyedepo yang dipercaya sebagai algojo terlihat sangat bernafsu untuk mencetak gol. Namun, tendangan kerasnya justru melenceng di atas mistar gawang.
Sebenarnya, laga yang dipimpin wasit Khairul itu lebih banyak dikuasai tim tuan rumah. Namun, mereka seringkali gagal memaksimalkan peluang yang ada. Selain buruknya penyelesaian akhir, lini pertahanan tim tuan rumah juga menjadi sorotan. Eko Prasetyo yang menggantikan posisi Yance Aronggear, menjadi titik lemah pertahanan Perseman. Yance sendiri tidak bisa tampil karena dibekap cidera kaki. Pelatih Perseman Syafrudin Fabanyo mengaku cukup kecewa dengan hasil seri ini. "Pemain masih kurang tenang dalam melakukan penyelesaian akhir," ujarnya.
Bagi kubu PSIR, hasil seri tersebut cukup menggembirakan. Apalagi pada laga kali ini PSIR hanya membawa 14 pemain. Selain jumlah pemain terbatas, PSIR juga tidak membawa ofisial, kecuali pelatih. Bahkan, pemain pun terpaksa merangkap menjadi tim medis.
Jika ada pemain PSIR yang terkapar di tengah lapangan, maka tugas medis dijalankan Saiful, pemain bernomor punggung 22. "Wah, pemain merangkap mantri," teriak salah seorang penonton. [lm/aji/jpnn]

  © Free Blogger Templates Wild Birds by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP