PSIR Ditahan Imbang Persiram

>> 19 December 2009

PSIR ditahan imbang 0-0 oleh tamunya Persiram Raja Ampat Jumat (18/12) sore. Hasil itu merupakan seri kedua yang diraih oleh tim Dampo Awang saat tampil di kandang Stadion Krida Rembang.

Bermain di hadapan tak kurang 7.000 pendukungnya, tim kota garam bermain kurang greget di babak pertama. Umpan-umpan antar lini seringkali mudah diantisipasi oleh Marthen Tao dkk. Bahkan di babak pertama itu, tim berkostum oranye-oranye itu harus kelabakan dengan serangan balik Persiram yang sangat cepat. Beruntung, penyelesaian akhir tim lawan yang dimotori Marthen Tao juga kurang bagus. Sehingga gawang PSIR pun luput dari kebobolan.

Di babak kedua, PSIR bermain lebih rapi. Peluang-pun sempat diciptakan di muka gawang Persiram. Tendangan jarak jauh Charles Puttiray pada menit ke 59 ke pojok kanan gawang berhasil diamankan kiper Persiram Joyce Sorongan. Begitu pula tendangan bebas melengkung Tassio Bako sekitar sepuluh menit kemudian ke sudut kiri gawang berhasil diamankan mantan kiper Persema Manado itu.

Digempur
Digempur terus-terusan, pelatih Persiram Raja Isa memasukkan pemain depan Engilberth Sani mengantikan Sander Mayo yang telah kehabisan nafas. Upaya pelatih asal Malaysia ini hampir saja membuahkan hasil.

Pada menit ke 75 dari serangan cepat yang dibangun Sani dari sayap kiri, striker Titus Jhon Bonay berhasil lepas dari kawalan stopper PSIR Agus Budiono. Beruntung tendangan Titus yang hanya tinggal berhadapan dengan kiper PSIR Effendi itu justru melambung ke atas mistar gawang.

Hingga wasit Untung Suhendro meniupkan peluit panjang, skor imbang kaca mata tetap tidak berubah.

Readmore »» Read more...

PSIR Tak Remehkan Persiku

>> 10 December 2009

REMBANG - PSIR Rembang tidak akan meremehkan Persiku Kudus dalam derby Muria, Jumat sore ini di Stadion Krida Rembang. Persiku, yang diasuh Welly Podunge, memang terseok-seok dalam tiga laga terakhir.

Sebaliknya, tim Kota Garam berhasil mengumpulkan empat poin dari tiga laga.

Pelatih PSIR Edi Simon Badawi menegaskan, catatan rekor tiga laga sebelumnya tidak bisa dijadikan patokan bagi Suprapto dkk untuk bisa menang mudah atas Persiku.


’’Pemain jangan meremehkan Persiku. Mereka harus tetap waspada dan bekerja ekstrakeras untuk meraih kemenangan,’’ kata Simon, kemarin.

Dia menambahkan, dari catatan rekor derby Muria musim lalu, tim Kota Kretek bisa menahan imbang PSIR di kandangnya sendiri.

’’Ini yang harus diwaspadai pemain. Bisa saja Persiku memanfaatkan momen derby Muria ini untuk bangkit dari keterpurukan. Karenanya, pemain jangan sampai lengah menghadapi mereka,’’ jelasnya.
Penjagaan Khusus Simon menambahkan, dirinya tidak akan menginstruksikan pemain melakukan penjagaan khusus pada pemain Persiku.
Dia menganggap semua pemain lawan yang masuk ke daerah pertahanan wajib diwaspadai.

’’Anak-anak saya instruksikan disiplin menjaga siapa pun pemain lawan yang masuk daerah pertahanan. Kami tidak akan melakukan penjagaan khusus kepada salah satu pemain lawan,’’ papar mantan pelatih Persisam Samarinda ini.

Untuk meraih hasil maksimal dari pertandingan sesama tim Muria tersebut, pelatih kelahiran Palangkaraya itu menyatakan sudah menyiapkan strategi khusus.

Namun dia enggan memaparkan strategi yang hendak digelarnya saat menghadapi tim Kota Kretek itu.

’’Intinya kami akan tampil lebih agresif dalam laga ini,’’ tandas Edi Simon Badawi.

Readmore »» Read more...

Mantan Persela ke PSIR

>> 18 September 2009

REMBANG - Manajemen Tim PSIR Rembang terus berge­rak cepat. Kamis malam (17/9), manajemen PSIR mengaku telah melakukan pendekatan terhadap tujuh pemain pelamar yang sebelumnya mengikuti seleksi.


Dari tujuh pemain yang telah di­dekati itu, tiga di antaranya meru­pakan mantan pemain Persela La­mongan. Mereka adalah Yopi Ra­­yar, Charles Putirai, dan Deny Tar­­kas. Selain itu ada pula pemain lain, se­perti Zaenal Abidin, Boski, Agus Budi Santoso, serta penjaga gawang asal Malang, Abdul Munif.

Mereka rencananya akan mengikuti seleksi ulang yang akan diada­kan pada 25 September nanti.

Menurut Manajer PSIR Maliki Nurudin, ketujuh pemain tersebut belum dikontrak secara resmi oleh PSIR, namun sudah ada beberapa pembicaraan yang mendekati arah kesepakatan. Intinya, mereka diharapkan tidak lepas ke klub lain. Bahkan, manajemen memutuskan untuk memberikan uang panjar terlebih dahulu.

Namun Maliki belum bisa memberikan informasi tentang besaran uang panjar yang diberikan kepada mereka. Hanya, uang tersebut me­nurutnya diberikan untuk me­ngi­kat para pemain tersebut agar me­ngikuti seleksi akhir pada 25 dan 26 September nanti.

Sementara itu, salah satu Asisten Pelatih PSIR Rembang, Bambang "Max" Handoyo, mengungkapkan, setelah melihat performa para pemain pelamar yang telah mengikuti latihan beberapa waktu lalu, tim pelatih merasa cocok dengan permainan sebagian dari mereka. (lng/aji/jpnn/ko)

Readmore »» Read more...

Edi Simon Ramaikan Bursa Pelatih PSIR

>> 10 September 2009

Pelatih yang baru saja sukses mengantarkan Persisam Samarinda menjadi jawara Kompetisi Divisi Utama 2008/2009, Edi Simon Badawi, rupanya mengaku tertarik untuk mengarsiteki tim PSIR. Hal itu kemarin disampaikan salah satu asisten pelatih PSIR, Haryanto.


Haryanto mengungkapkan, Kamis pagi dia telah dihubungi oleh pelatih bersangkutan. Bahkan, rencananya Edi Simon akan datang langsung ke Rembang sekaligus mengajukan lamaran, serta melihat kondisi pemain dan kondisi lapangan yang digunakan sebagai home base PSIR.

Tidak hanya Edi Simon, beberapa pelatih lain kabarnya juga telah menghubungi manajemen PSIR dan menyatakan kesiapannya melatih tim Dampo Awang. Meski prestasi musim lalu tak begitu mengkilap, namun PSIR rupanya tetap mempunyai daya tarik tersendiri bagi sejumlah pelatih. Terbukti sejauh ini sudah ada lima pelatih yang telah menghubungi manajemen PSIR.

Menurut asisten pelatih PSIR lainnya, Bambang "Max" Handoyo, selain Edi Simon Badawi, pelatih lain yang melamar adalah Herry Kiswanto (eks pelatih Persikab Bandung), Legirin (mantan pemain PSMS Medan), Lavran Pribadi (mantan asisten pelatih PSS Sleman) dan Siswanto (mantan asisten pelatih PPSM Sakti Magelang).

Kelima pelatih tersebut menurutnya telah mengantongi lisensi yang memenuhi persyaratan melatih Divisi Utama. Lavran Pribadi dan Siswanto merupakan pelatih dengan lisensi B, sementara yang lainnya telah mengantongi lisensi A. [ing/aji/jpnn]

Readmore »» Read more...

Perlu Libatkan Berbagai Elemen

>> 03 September 2009

REMBANG - Rencana pembentukan tim manajer PSIR musim mendatang mendapat perhatian dari Ketua Komite Olahraga Kabupaten (KOK) Rembang, Siswadi. Dirinya berpendapat bahwa sebaiknya pengurus PSIR menggandeng berbagai pihak untuk ikut dilibatkan dalam struktur manajemen PSIR, seperti anggota dewan, pejabat pemkab, maupun pengusaha.

Kolaborasi dari berbagai elemen ini diharapkan mampu menjunjung semangat kebersamaan dalam upaya mengangkat prestasi PSIR di musim mendatang. Selain itu, kolaborasi semacam itu diharapkan akan lebih memudahkan upaya penggalangan dana guna mengarungi kompetisi Divisi Utama musim depan.

Selain itu, dirinya berharap agar PSIR nanti juga mengakomodasi potensi lokal yang ada di Rembang, baik untuk posisi pemain maupun pelatih. Diakuinya bahwa saat ini di Rembang belum ada pelatih lokal yang sudah memegang lisensi A maupun B kepelatihan. Sehingga, pelatih yang ada belum diperbolehkan menangani tim Divisi Utama seperti yang dipersyaratkan PT Liga Indonesia.

Meski demikian, dia mengusulkan agar pelatih asal Rembang minimal diberi kepercayaan sebagai asisten pelatih terlebih dahulu. Nantinya, setelah mempunyai pengalaman, para pelatih lokal tersebut perlu difasilitasi untuk mengambil lisesnsi A ataupun B. Ini dengan harapan, di kompetisi musim 2010/2011 PSIR sudah bisa memakai pelatih kepala yang berasal dari lokal Rembang."Di Rembang ada beberapa pelatih lokal muda yang sudah mengantongi lisensi C. Kita berharap mereka diberikan kesempatan untuk menimba ilmu di PSIR," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum PSIR M Shodiq belum bersedia memberikan banyak komentar tentang rencana pembentukan manajemen. Namun dirinya berjanji akan berusaha memberi masukan kepada manajemen terpilih untuk dapat mengakomodasi potensi lokal yang ada di Rembang. (lng/aji)

Readmore »» Read more...

Terbentuk Sebelum Pertengahan September

>> 01 September 2009

REMBANG - Pembentukan manajemen baru PSIR sejauh ini memang belum dilakukan. Namun Sekretaris PSIR M Sodiq menyatakan jika pengurus akan berusaha membentuk tim manajemen sebelum pertengahan September. Ini karena 15 September merupakan batas akhir yang ditetapkan PT Liga Indonesia (LI) guna melakukan pendaftaran kontestan kompetisi.

Menurutnya, dalam ketentuan pendaftaran tim peserta Divisi Utama, setiap klub wajib menyerahkan susunan pengurus dan manajemen paling lambat 15 September. Sementara itu, imbuh dia, untuk batas terakhir pendaftaran pemain ke PT LI, baru akan ditutup 20 Oktober. Untuk itu, saat ini pihaknya akan fokus terlebih dahulu dalam pembentukan manajemen sebelum menyiapkan dan mengontrak para pemain.

"Untuk pendaftaran pemain ke PT LI dilakukan 1 sampai 20 Oktober dan pemain yang didaftarkan maksimal 30 orang. Setelah tanggal 20, jika setiap tim belum memenuhi kuota, hanya diberikan hak mendaftar tambahan dua pemain, baik asing maupun lokal," ungkapnya.

Terpisah, Ketua Umum KOK Rembang Siswandi menyampaikan, pihaknya berharap agar manajemen PSIR yang terbentuk nanti bisa mengoptimalkan potensi lokal yang ada di Rembang. Dirinya menambahkan bahwa prestasi PSIR bisa ditunda sesaat dan memberikan kesempatan pembelajaran terhadap pemain muda di Rembang. "Pengurus harian diharap bisa secepatnya mengambil langkah untuk menyiapkan pemain, meski manajemen belum terbentuk. Demi proses pembinaan, prestasi tim bisa dinomorduakan dulu, yang penting tidak terdegradasi. Hal itu untuk memberikan kesempatan pada para pemain muda lokal Rembang," ungkapnya. (lng/aji)

Readmore »» Read more...

Segera Tunjuk Manajer

>> 31 August 2009

REMBANG - Beberapa kalangan berharap Ketua Umum PSIR segera menunjuk manajer untuk mengawal PSIR di musim mendatang. Hal itu dikarenakan waktu persiapan guna membentuk tim semakin mepet dan juga jadwal akhir pendaftaran yang sebentar lagi akan ditutup. Seperti telah diketahui, pendaftaran klub peserta Divisi Utama Liga Indonesia akan ditutup tanggal 15 September nanti. Dengan semakin dekatnya waktu terakhir pendaftaran, dan belum ditunjuknya sosok manajer ditakutkan akan mempengaruhi prestasi PSIR dalam mengikuti liga.

Hal itu disampaikan Daryono, Humas PSIR musim lalu dan juga Ketua Tim Bazoka salah satu tim anggota Pengcab PSSI Rembang.

Menurutnya, pengurus umum harus segera menunjuk sosok manajer sebelum waktu yang diberikan BLI guna melakukan pendaftaran habis.

"Beberapa nama juga telah masuk ke pengurus umum, setidaknya salah satu dari enam nama yang diinventarisir ada yang cocok guna memimpin PSIR. Harapannya tinggal menunggu keputusan ketua umum," jelasnya.

Menurutnya, penunjukan manejer PSIR harus segera dilakukan. Hal itu agar persiapan PSIR untuk memilih dan mengontrak pemain serta mempersiapkan tim dapat maksimal.

Seperti kita ketahui, sampai saat ini beberapa tim peserta Divisi Utama Liga Indonesia sudah melakukan persiapan dan melakukan seleksi pemain. Sementara PSIR belum melakukan persiapan apapun, bahkan belum menunjuk manajer tim. Maka dari itu menurut Daryono PSIR dapat dikatakan kalah langkah dalam pembentukan tim dibanding klub-klub lain. Jika tidak cepat menunjuk manajer ditakutkan olehnya hal itu akan mempengaruhi perjalanan tim di musim mendatang.

"Bahkan PSIR belum mempunyai gambaran soal pendanaan. Jika sosok manajer telah dipilih diharapkan bisa langsung mengambil langkah guna mencari sumber pendanaan tim diluar APBD," ungkapnya.

Sementara itu, sebelumnya Hamzah Fatoni Sekda Kabupaten Rembang yang juga Ketua Bidang Dana PSIR menyampaikan bahwa saat ini ada enam nama yang telah diajukan oleh pengurus harian untuk menjadi manajer PSIR di musim mendatang. Nama-nama tersebut saat ini sedang diinventarisir oleh M Salim Ketua Umum PSIR dan nantinya M Salim akan mempertimbangkan data nama-nama tersebut. Namun sampai saat ini enam nama yang diajukan pengurus harian belum bisa diketahui. Menurut Hamzah nama-nama tersebut berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.

"Yang pasti tidak ada yang dari unsur wartawan Rembang," candanya.(cw1)

Readmore »» Read more...

Optimis Tim Terbentuk

>> 26 August 2009

REMBANG - Waktu persiapan yang dimiliki tim PSIR dalam menghadapi kompetisi Divisi Utama musim depan sudah semakin sempit. Hingga saat ini, tim berjuluk Laskar Dampo Awang itu belum melakukan persiapan secara signifikan. Padahal, kompetisi rencananya sudah akan digelar mulai 25 Oktober mendatang.

Terkait hal itu, Sekretaris PSIR Muhamad Shodiq mengatakan, sampai saat ini pihaknya menyadari bahwa waktu persiapan tinggal sekitar dua bulan. Meski demikian, pihaknya optimistis tim kebanggaan warga Rembang itu tetap mampu mengikuti kompetisi kasta kedua di tanah air itu.

Dia mengatakan, waktu yang tersisa akan dimanfaatkan untuk melakukan langkah-langkah koordinasi.

"Dalam waktu dekat ini, kami akan segera menghadap ketua umum PSIR untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kompetisi," ujarnya.Meski sampai saat ini belum dibentuk, namun dia yakin pada saatnya nanti tim PSIR tetap akan terbentuk.

Apalagi, lanjut dia, saat ini banyak pemain lokal yang siap memperkuat PSIR. Seperti Suprapto, Mugiarso, Suyono, Miftahul Huda, dan beberapa pemain senior lain yang sudah cukup berpengalaman.

Selain itu, para pemain muda asal Rembang yang memperkuat tim di sejumlah daerah, juga nantinya diharapkan bisa ikut bergabung. Karena itu, jika nantinya pihak manajemen bersepakat untuk menggunakan pemain lokal, maka dari sisi pemain relatif tidak ada masalah.

"Yang menjadi masalah adalah kesiapan dana, karena sampai saat ini PSIR belum memiliki dana untuk kompetisi mendatang," tambahnya. (sol/aji)

Readmore »» Read more...

Ganster Nyatakan Dukung Maliki

>> 24 July 2009

REMBANG - Dukungan kepada Maliki Nurudin untuk menjadi manajer tim PSIR musim depan, kembali bertambah. Sebelumnya, ketua Pengkab PSSI Rembang itu mendapatkan dukungan dari 26 klub yang bernaung di bawah pengkab.


Dan kali ini, dukungan kembali mengalir dari Gabungan Suporter Rembang (Ganster). Dukungan itu disampaikan langsung oleh Ketua Ganster, Zaenal Abidin, saat bertemu Radar Kudus di Gedung DPRD Rembang, kemarin.

Pernyataan tidak jauh berbeda diungkapkan Sekjen Ganster, Aviv. Namun Aviv menyatakan bahwa siapapun yang akhirnya menjabat sebagai manajer PSIR perlu didukung.

Menurut Aviv, yang terpenting dari sosok manajer PSIR adalah harus benar-benar mau bekerja demi kemajuan tim. "Siapapun figur yang terpilih, sebenarnya tidak masalah. Yang paling penting, dia mau dan mampu memajukan persepakbolaan di Rembang," ujarnya.

Aviv mengatakan, manajer ke depan memiliki pekerjaan berat. Dengan kondisi pendanaan yang diperkirakan sangat terbatas, manajer dituntut bisa mengelola secara efektif dan efisien. Tidak itu saja. Manajer yang baru juga diharapkan pandai melakukan pendekatan dengan kalangan sponsor atau donatur.

Aviv juga menegaskan, pengalaman musim lalu diharapkan jangan sampai terulang, yaitu dominasi pihak luar dalam pengelolaan tim PSIR. Apalagi menurutnya pihak luar cenderung kurang memiliki loyalitas untuk memajukan PSIR dan lebih berpikir ke arah profit. (cw1/aji)

Readmore »» Read more...

Pendanaan Dampo Awang Terancam

>> 11 July 2009

REMBANG - PSIR dipastikan akan kesulitan mendapatkan anggaran untuk membiayai persiapan kompetisi Divisi Utama musim depan. Pasalnya, sesuai Permendagri nomor 25 tahun 2009, ditetapkan bahwa anggaran yang akan diajukan melalui APBD perubahan untuk pembiayaan tim sepakbola, nominalnya tidak boleh lebih dari nilai proyek penunjukan.

Padahal, dalam regulasinya, proyek penunjukan nominal dananya hanya sekitar Rp 50 juta. Karena itu, nantinya tim berjuluk Laskar Dampo Awang itu maksimal hanya akan mendapatkan kucuran dana dari APBD perubahan, tidak bisa lebih dari Rp 50 juta.

Hal itu diungkapkan anggota Komisi D DPRD Kabupaten Rembang, Arif Agung Cholili, kemarin.

Dia mengungkapkan, posisi PSIR akan semakin sulit, karena dana untuk tim yang telah dianggarkan di APBD Induk 2009 tidak bisa diajukan lagi melalui APBD Perubahan 2009.

''Anggarannya kan sangat minim, maksimal yang bisa didapatkan hanya sekitar Rp 50 juta sesuai batas proyek penunjukan,'' terangnya.

Terpisah, Sekjen Ganster, Aviv, mengungkapkan, dengan pendanaan yang minim ini pihaknya akan sangat menghargai jika ada sosok yang mau menjadi manajer PSIR di musim mendatang.

Dia yakin banyak orang yang enggan jika harus menanggung tim tanpa ada kucuran dana yang jelas. Karena itu, benar-benar dibutuhkan figur manajer yang "gila" terhadap olahraga paling populer di masyarakat itu.

"Siapapun manajer yang akan memimpin PSIR di musim mendatang, saya pribadi akan merasa salut. Karena melihat kondisi PSIR yang pada musim depan jelas tidak akan mendapatkan kucuran dana banyak dari APBD," tegasnya. (cw1/aji)

Readmore »» Read more...

Maliki Siap Kumpulkan Pemain Muda

>> 07 July 2009

REMBANG - Kandidat manejer PSIR Rembang di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim mendatang, Maliki Nurudin mengaku siap mengumpulkan kembali para pemain muda yang bermain di daerah lain jika nanti dirinya resmi diangkat sebagai manajer PSIR Rembang


Dirinya mengaku, pemain muda binaan pengcab yang kini banyak bermain di luar daerah, sebelum memutuskan gabung di klub lain sempat meminta pertimbangan kepada dirinya.

Dalam memberakan pertimbangan, dirinya juga sempat berpesan kepada para pemain tersebut jika nanti PSIR membutuhkan tenaga mereka diharapkan mereka tidak keberatan dan mau kembali ke Rembang.

"Saya dulu pesan kepada mereka agar mau kembali ke PSIR jika PSIR membutuhkan,' ungkapnya.

Berbekal pembicaraan tersebut, Maliki berjanji akan dapat memanggil kembali para pemain potensial binaan Rembang yang saat ini sudah bergabung ke klub lain.

Penggunaan pemain lokal, khususnya yang masih muda diharapkan dapat menghemat keuangan tim. Menurutnya hal itu dikarenakan orientasi para pemain lokal tidak semata-mata uang dan gaji, namun kebanggaan membela tim daerahnya.

"Mereka itu hanya perlu diberikan kepercayaan, saya yakin soal gaji, para pemain lokal tidak menuntut gaji tinggi seperti pemain luar daerah," jelasnya.

Beberapa pemain muda binaan pengcab Rembang yang saat ini kabarnya telah direkrut klub luar antara lain, Yono (stiker), Henry (gelandang serang), Fandy Ahmad (sayap kanan), Fatkur Sugeng (gelandang) keempatnya diboyong oleh Persipa Pati. Sementara Erick (kiper) dan Rifai (gelandang bertahan) telah hijrah ke Persinga Ngawi. Sedangkan Heru (bek) serta Edi Santoso (striker) kabarnya sudah direkrut oleh tim Persikuba Kutai Barat.

Dari pengakuan Maliki klub-klub yang merekrut pamain muda Rembang merupakan anggota Divisi I Liga Indonesia. Jadi status kontrak mereka tidaklah merisaukan, karena pada saat digulirkannya kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010, kontrak mereka di klub masing-masing sudah habis.

"Namun saya pribadi masih kesulitan dalam proses penarikan dua pemain yang saat ini sudah masuk di manajemen agen pemain di Jawa timur. Dua pemain tersebut kini bermain di Persikuba Kutai Barat," ungkapnya.

Selain mendatangkan pemain muda, Maliki juga berjanji akan melakukan pembicaraan pribadi dengan Suswanto. Suswanto merupakan pemain asli Rembang yang musim lalu membela Pesik kediri di Liga Super Indonesia dan sempat pula memperkuat Tim Nasional Indonesia U-23. saat ini Suswanto masih berada di Rembang sambil mencari klub yang akn dibela musim mendatang.

"Saya akan berbicara dengan Suswanto untuk mau kembali memperkuat PSIR Rembang," pungkasnya.(cw1)

Readmore »» Read more...

PSIR Segera Persiapkan Tim

>> 18 June 2009

REMBANG - Menghadapi kompetisi Divisi Utama musim depan, PSIR berencana lebih banyak memberdayakan pemain lokal. Hal itu disampaikan Ketua Umum PSIR yang juga Bupati Rembang Moch Salim, kepada Radar Kudus kemarin.

Saat ini, Salim telah menginstruksikan kepada Sekretaris Umum PSIR M Sodiq, untuk segera menggelar rapat umum guna melakukan persiapan pembentukan tim dalam menghadapi kompetisi musim mendatang.

"Selain membahas rencana pembentukan tim, rapat umum tersebut juga akan membahas laporan pertanggungjawaban manajemen musim lalu," jelasnya.

Saat disinggung soal kriteria pemain yang akan direkrut musim depan, Salim menyatakan akan menyerahkan hal tersebut kepada tim pelatih serta manajemen yang baru nanti. Dirinya hanya berharap agar tim yang terbentuk nanti, lebih banyak memberdayakan pemain muda yang berasal dari Rembang.

"Ini merupakan bentuk kelanjutan dari pembinaan pemain muda lokal," ujarnya.

Dengan pemberdayaan pemain lokal, diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam hal loyalitas pemain terhadap tim.

Sementara itu, terkait kemungkinan penggunaan pemain asing, Salim menegaskan jika manajemen dan pelatih merasa masih membutuhkan keberadaan mereka, maka pihaknya tidak akan melarang, asalkan pemakaian pemain asing tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan tim.

Ditemui terpisah, Sekretaris Umum PSIR M Sodiq mengatakan, pihaknya akan segera mengagendakan rapat umum. (cw1/aji)

Readmore »» Read more...

PSS Libas PSIR 4-2

>> 07 May 2009

Tuan rumah PSS Sleman berhasil mengungguli PSIR Rembang dengan skor 4-2 pada pertandingan putaran kedua kompetisi sepak bola Divisi Utama Liga Indonesia 2008 Wilayah Timur di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (6/5) sore.

Dalam pertandingan itu, tuan rumah PSS unggul lebih dulu melalui tendangan kaki Eka Santika menit 12 namun pada menit 34 tim tamu PSIR Rembang berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui tendangan Beni.

PSS pada menit 44 berhasil menambah angka melalu tendangan Eka Santika sehingga skor berubah menjadi 2-1. Pertandingan yang disaksikan sekitar 10.000 penonton itu berlangsung menarik. Kedua tim saling melancarkan serangan hingga saat turun minum.

Di babak kedua, PSS berhasil menambah gol melalui Slamet Nurcahyo setelah sukses melakukan tendangan bebas di menit ke-52. Sedangkan gol keempat PSS dicetak Busyari pada menit 82. PSIR Rembang memperkecil kekalahan setelah Charles mencetak gol dari titik penalti pada menit 89.

Pelatih PSS Sleman, Maman Durahman mengatakan, pada babak pertama memang barisan pertahanan timnya agak kedodoran akibat menerapkan pola 4-4-2. Dengan pola itu, fokus pemain adalah menyerang namun justru kedodoran. "Pada babak kedua pola permainan diubah menjadi 3-5-2 dan akhirnya berhasil mengatasi serangan lawan yang cukup tajam," katanya.

Sedangkan pelatih PSIR Rembang Suwandi mengatakan, pemainnya dinilai kurang konsentrasi sehingga lawan bisa menguasai permainan. Gol yang diciptakan PSS akibat kelengahan barisan pertahanan PSIR Rembang.

"Namun, yang jelas tim tuan rumah PSS Sleman bermain bagus dan meyakinkan," kata Suwandi. [ant/kompas]

Readmore »» Read more...

PSIR bungkam Persku

>> 02 May 2009

Persiku Kudus harus menyerah 0-1 atas tim tamunya PSIR Rembang, pada pertandingan lanjutan putaran kedua kompetisi sepak bola Divisi Utama Wilayah Timur di Stadion Wergu Wetan, Sabtu (2/5) petang.

Pertandingan tanpa disasikan penonton, tidak membuat penampilan para pemain Persiku semakin meningkat meskipun tanpa tekanan yang biasa dilakukan oleh penonton fanatik.

Tim tamu yang berjuluk Laskar Dampo Awang justru berhasil unggul cepat pada menit ke-10 melalui pemainnya nomor punggung 29, Beni H.

Proses terjadinya gol berawal dari kecerobohan pemain belakang Persiku yang akan membuat perangkap off side namun gagal, sehingga berhasil dimanfaat tim tamu untuk menaklukan kiper Persiku Johanes Petrus, sekor sementara 0-1.

Tertinggal 0-1, tim Persiku mencoba bangkit dengan melancarkan serangan bertubi-tubi, namun pertahanan tim tamu yang ditukangi Suwandi HS tampil solid membuat pemain tuan rumah kesulitan menembus barisan pertahanan.

Meski hanya mengandalkan serangan balik dan sesekali menyerang, pemain PSIR justru berulang kali merepotkan barisan pertahanan Persiku yang dijaga Didier Koutozi dan kawan-kawan.

Hingga babak pertama usai, kedudukan kedua kesebelasan tetap tidak berubah, 0-1 untuk kemenangan tim tamunya.

Memasuki babak kedua, pelatih Persiku Kasiyadi mencoba menarik keluar Alberto Paredes digantikan Dadan Suhendar, setelah pada babak pertama juga melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Bambang menggantikan Rebby Cahyadi.

Hasilnya, serangan yang dibangun pemain Persiku semakin gencar dilakukan, namun benteng pertahanan tim tamu yang kokoh membuat sejumlah peluang gagal menghasilkan gol.

Peluang emas melalui sundulan kepala Agus Santiko pada menit ke-62, berhasil digagalkan kiper PSIR Rembang Dicky Fajar. Namun, penyelamatan yang gemilang membuat kiper utama tersebut harus mengalami ceder dan digantikan oleh Gery Mandagi.

Menanggapi kekalahan 0-1, Asisten Pelatih Persiku, Widhoro mengaku, pemainnya sudah bermain maksimal dan mampu mengimbangi tim tamu yang memang lebih siap dibandingkan dengan Persiku.

Hanya saja, dia juga menyoroti kepemimpinan wasit asal Jakarta Selatan itu, karena keputusannya berulang kali merugikan kubu Persiku.

Sementara Pelatih PSIR Rembang Suwandi HS menyatakan kepuasannya berhasil meraih poin maksimal. "Hasil ini melebihi target saya meraih poin minimal satu," ujarnya.

Ia menganggap, permainan tim tuan rumah sudah bagus, namun persiapannya dinilai lebih bagus timnya sendiri. [antara]

Readmore »» Read more...

Siap Berjuang Hingga Akhir

>> 29 April 2009

REMBANG - Meski sempat mengalami kekalahan beruntun saat menjamu Persema Malang di Jogjakarta (22/4) dan saat menghadapi tuan rumah Persebaya di Surabaya (25/4), namun PSIR tak akan menyerah dan bertekad untuk terus berjuang hingga akhir kompetisi

Apalagi, tim berjuluk Laskar Dampo Awang itu masih punya peluang untuk memetik poin di laga sisa. Di antaranya saat bertandang ke markas Persiku Kudus, PSS Sleman, dan Persis Solo. Jika pada tiga pertandingan sisa nanti Hans Beslar dkk bisa mencuri poin, maka mereka akan semakin aman dari jurang degradasi. "Meskipun kita sedang dalam posisi sulit, tetapi sejauh ini kita masih bisa terus mengikuti kompetisi," ujar konsultan PSIR, Vigid Waluyo.

Sementara itu, permintaan pihak manajemen PSIR kepada BLI agar pertandingan PSIR versus Persekabpas Pasuruan bisa dijadwal ulang, hingga kemarin masih belum ada kepastian. (sol/aji)

Readmore »» Read more...

Persebaya tundukkan PSIR Rembang

>> 25 April 2009

SURABAYA - Persebaya Surabaya terus menempel Persema Malang, pimpinan klasemen sementara wilayah timur Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia. Tim yang dibesut Arcan Iurie itu berhasil menambah tiga poin setelah menang 2-0 (1-0) atas PSIR Rembang di Gelora 10 Nopember kemarin sore (25/4).


Tambahan poin tersebut membuat Persebaya mengoleksi 49 poin dari 22 kali main. Itu menjadi modal untuk mengejar ketinggalan tiga angka dari Persema, yang juga telah memainkan 22 laga.

Pada laga kontra PSIR tersebut, dua gol kemenangan tim berjuluk Green Force itu disumbangkan Taufiq pada menit ke-38 dan Purwanto pada menit ke-83. Meski berhasil menambah tiga poin, kemenangan tersebut diraih dengan susah payah. Itu disebabkan Laskar Dampo Awang -julukan PSIR- juga bermain apik. ''PSIR main bagus hari ini (kemarin). Mereka tahu bagaimana permainan kami,'' kata Ibnu Grahan, asisten pelatih Persebaya, setelah pertandingan kemarin.

Ibnu yang mewakili Iurie itu menambahkan, dalam laga tersebut Endra Prasetya dkk sempat kewalahan menghadapi permainan anak-anak didik Suwandi H.S. Pada laga itu, PSIR bermain keras dan tanpa kompromi. Itu membuat para pemain Persebaya kesulitan mengembangkan permainan di awal-awal pertandingan. Akibatnya, kapten tim Hari, Roberto Kwateh, dan Adolfo harus menerima kartu kuning. ''Saya sebenarnya tidak menginstruksi anak-anak bermain keras. Mungkin itu hanya disebabkan mereka terlalu bersemangat saja,'' papar Suwandi.

Kebuntuan tersebut didobrak Jairon Feliciano, yang mencetak gol pada menit ke-18. Tapi, gol itu dianulir wasit Sulityoko (Jakarta Utara) karena penyerang Brazil tersebut dianggap sudah berdiri offside. Baru di akhir babak pertama, permainan Persebaya kembali hidup karena Taufiq mencetak gol setelah menerima wall-pass Mat Halil.

Pada babak kedua, Persebaya kian bersemangat. Jairon yang tak bisa bermain maksimal akibat selalu dikawal ketat akhirnya diganti Purwanto pada menit ke-75. Delapan menit masuk, Purwanto berhasil menggandakan keunggulan Persebaya lewat golnya setelah menerima assist dari Andik Vermansyah. (nar/ko)

Readmore »» Read more...

PSIR Tolak Kalah WO

>> 21 April 2009

REMBANG - Manajemen PSIR secara tegas menolak jika ada keputusan WO atas pembatalan laga PSIR versus Persekabpas Pasuruan di Stadion Krida Rembang, Minggu lalu (19/4). Sebab, batalnya laga lanjutan Kompetisi Divisi Utama 2008/2009 itu, bukan disebabkan tim PSIR tidak siap main. Melainkan karena adanya perintah Kapolda Jateng agar pertandingan ditunda terkait situasi pemilu.



"Saya memang mendengar informasi tentang WO dari Pak Kasiadi (Pelatih Persiku, Red). Kalau informasi itu benar, PSIR akan menolak," ungkap Sekretaris PSIR, Muhammad Shodiq.

Saat itu, lanjutnya, PSIR sudah mempersiapkan diri untuk menggelar pertandingan. Panitia pertandingan juga sudah melakukan persiapan dengan melayangkan izin ke Polda. Bahkan, izin sudah sempat turun. Namun, sehari menjelang pertandingan, tiba-tiba muncul perintah dari Polda agar pertandingan ditunda.

Dalam rapat BLI dengan manajer tim-tim Divisi Utama membahas kelanjutan jadwal kompetisi di Jakarta dua hari lalu, manajemen PSIR memang tidak datang. Selain pemberitahuannya mendadak, manajemen PSIR beralasan masih disibukkan urusan lain. Namun, kondisi itu sudah diberitahukan ke BLI.

"Sampai sekarang (kemarin, Red), kita memang belum mendapat informasi resmi dari BLI terkait keputusan WO tersebut," ujarnya. Rencananya, dia akan segera mengirimkan data kronologi penundaan pertandingan antara PSIR versus Persekabpas. Sehingga, BLI bisa memperoleh gambaran yang sesungguhnya. Dalam pandangan Shodiq, jika ada keputusan WO, seharusnya PSIR tidak dijadikan korban karena hal itu sudah diluar kewenangan tim berjuluk Laskar Dampo Awang itu. (sol/aji/jpnn/ko)

Readmore »» Read more...

Persiku, PSIR dan Persibat batal bertanding

>> 19 April 2009

KUDUS-Pertandingan antara Persiku Kudus melawan Persema Malang yang direncanakan digelar sore ini, urung dilaksanakan. Pagi kemarin, Polda membatalkan izin penyelenggaraan lanjutan kompetisi putaran II Divisi Utama 2009. Padahal, Jumat (17/4) sore manajemen mengaku sudah mendapat izin untuk menyelenggarakannya.

’’Pagi ini, kami ditelepon Polda mengenai hal itu,’’ kata Manajer Persiku, Fajar Akriana, kemarin. Alasannya adalah situasi yang berkembang saat ini.
’’Ini juga berlaku untuk pertandingan kandang melawan Persekabpas dan PSIR pada April - Mei nanti,’’ ujarnya.

Mengingat hal tersebut sudah menjadi keputusan Polda, Fajar mengaku pasrah. Setelah menerima kabar tersebut dia langsung berkoordinasi dengan panitia penyelenggara.

Ketua Panpel Persiku Ahmad Sanjali saat dikonfirmasi mengaku sudah melakukan beberapa persiapan. Termasuk diantaranya pembenahan stadion berikut penyediaan tiket masuknya.

’’Kami sudah terlanjur mencetak 10.000 tiket masuk,’’ ungkapnya.
Pelatih Kepala Persema Subangkit yang ditemui usai mencoba lapangan mengaku pasrah.

Bersama ke-19 pemainnya, dia sudah datang ke Kudus pada Jumat (17/4) malam. Namun, bila ternyata aparat keamanan tidak dapat mengeluarkan izin, maka pertandingan tentu tidak dapat diselenggarakan.
’’Perjalanan dari Malang cukup jauh,’’ imbuhnya.

Di Rembang

Dua laga Divisi Utama antara PSIR Rembang melawan Persekapbas Pasuruan (Minggu sore ini) dan Persema Malang (21/4) juga ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Humas Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan PSIR Sofwan Haryono mengutarakan, pemberitahuan penundaan izin dua pertandingan tim Dampo Awang itu baru diketahui Sabtu siang kemarin. Panpel, tambahnya, sangat memahami alasan yang diberikan oleh polda.

’’Karena belum diberikannya izin dari polda dua laga kandang PSIR itu ditunda. Atas penundaan ini, kami juga meminta maaf kepada pecinta sepak bola Rembang yang telah lama menantikan dua laga kandang ini,’’ terangnya.

Dia mengutarakan atas penundaan itu, PSIR akan meminta jadwal baru kepada Badan Liga Indonesia (BLI). ’’Setelah adanya kepastian penundaan dua laga ini, PSIR langsung memberi kabar ke BLI. Semoga saja, dua laga kandang itu bisa secepatnya dijadwalkan oleh BLI,’’ ujarnya.

Kapolres Rembang melalui Kabag Operasional Kompol Tri Kartono mengutarakan, sebelum adanya kepastian penundaan, aparat sudah membagi pengamanan di sekitar Stadion Krida yang juga melibatkan aparat Brimob.
’’Kami telah melakukan antisipasi apabila laga Divisi Utama itu diizinkan polda. Namun setelah adanya kepastian penundaan, semua aparat kami tarik kembali,’’ jelasnya.

Karena adanya penundaan itu, tim Persekabpas juga urung datang ke Rembang. Dari penelusuran Suara Merdeka di sejumlah hotel, tidak tercatat adanya booking atas nama tim berjuluk Laskar Sakera itu. Penundaan dua laga kandang ini, membuat sejumlah suporter PSIR Rembang kecewa.

Aldi, salah seorang suporter yang kemarin sore datang ke Stadion Krida untuk mencari tiket mengutarakan kekecewaannya karena sudah cukup lama ingin melihat laga PSIR di kandang.

Karena penundaan itu, para pemain PSIR kemarin sore terlihat tidak melakukan persiapan seperti waktu sebelumnya. Sebagian besar pemain memanfaatkan waktu dengan bersantai di mes Jalan Pemuda ataupun berjalan-jalan seputar kota Rembang.

Di Batang

Pertandingan Persibat melawan Persikad Kota Depok yang rencananya digelar di Stadion M Sarengat, Senin (20/4) juga ditunda.

Sebenarnya, tim berjuluk Banteng Alas Roban itu siap menggelar lanjutan putaran ke dua Liga Divisi Utama (Esia). Sesuai jadwal, setelah melawan Persikad, Persibat pada 24/4 bertemu Persikota Kota Tangerang, selanjutnya menjamu Persikab Kabupaten Bandung pada 6/5 dan terakhir meladeni Persikabo Kabupaten Bogor 10/5.

’’Kami mendukung sepenuhnya langkah Kapolda, dalam rangka menjaga situasi nasional. Sebenarnya penundaan ini menguntungkan Persibat,’’ ujar Asisten Manajer Iptu Haryo Deko Dewo.

Alasannya, para pemain Persibat baru saja sampai di Batang, setelah melakukan pertandingan tandang di Sumatera menghadapi PSDS Deli Serdang dan PSSB Biereun.(H8,H19,ar-54)

Readmore »» Read more...

Dana PSIR Lolos Evaluasi

>> 16 April 2009

REMBANG - Keinginan pihak manajemen PSIR untuk mendapatkan suntikan dana dari APBD kabupaten hampir mendekati kenyataan. Dalam evaluasi APBD induk 2009, Gubernur Jawa Tengah meloloskan anggaran KONI sebesar Rp 5 miliar. Di pos anggaran itulah rencananya dana untuk PSIR berasal.

Ketua DPRD Rembang, Ahmad Djoemali, menginformasikan, hasil evaluasi dari provinsi sudah dia terima pada Selasa lalu. Berdasarkan evaluasi tersebut, secara umum pos anggaran yang tercantum dalam APBD disetujui gubernur. Termasuk anggaran KONI sebesar Rp 5 miliar.

"Gubernur hanya memberikan catatan agar pos bantuan hibah dikurangi untuk tahun-tahun mendatang," katanya.

Kabar disetujuinya anggaran tersebut jelas cukup melegakan tim PSIR. Sebab, untuk mengikuti Kompetisi Divisi Utama 2008/2009 pihak manajemen masih memiliki utang sekitar Rp 3,5 miliar lebih. Sementara, hingga saat ini tim berjuluk Laskar Dampo Awang itu masih menyisakan enam pertandingan lagi. Yakni, menjamu Persekabpas Pasuruan dan Persema Malang, serta bertandang ke markas Persebaya Surabaya, Persiku Kudus, PSS Sleman, dan Persis Solo.

Sesuai mekanisme penganggaran, dana sebesar itu nantinya akan dihibahkan ke KONI. Kemudian dari KONI akan dibagikan ke sejumlah pengcab olahraga. Salah satunya adalah Pengcab PSSI. Dari Pengcab PSSI, dana tersebut baru dikucurkan ke PSIR. Karena dana tersebut juga akan digunakan oleh pengcab lain, diprediksi dana yang akan diterima PSIR tidak akan utuh Rp 5 miliar.

Turunnya persetujuan gubernur pada pos anggaran KONI itu, diharapkan bisa membangkitkan semangat tim PSIR dalam menjalani enam laga di sisa kompetisi. (sol/aji)

Readmore »» Read more...

PSIR Rembang tunggu dana cair

>> 07 April 2009




Keinginan supporter PSIR untuk menyaksikan tim kesayangannya menggelar latihan di Stadion Krida nampaknya belum akan terwujud dalam waktu dekat. Sebab, untuk mengalihkan tempat latihan dari Stadion Jenggolo Sidoarjo ke Stadion Krida Rembang dibutuhkan dana. Dan, sampai kemarin, dana untuk keperluan itu belum ada kepastian."Selama dana sudah tersedia, kapan pun kami siap mengalihkan tempat latihan dari Stadion Jenggolo ke Stadion Krida," ungkap Mitra PSIR, Vigid Waluyo.


Pihaknya bisa memahami munculnya desakan para supporter agar PSIR segera menggelar latihan ke Stadion Krida. Namun, untuk memindah tempat latihan tidak segampang itu. Sebab, selama latihan para pemain juga membutuhkan biaya akomodasi sehari-hari. Dana untuk akomodasi juga tidak kecil. Kalau dipindah ke Rembang, siapa yang menanggung.Vigid akan merasa senang jika pihak manajemen PSIR sudah menyiapkan diri agar para pemain segera pindah tempat latihan. Namun, hingga kemarin, dirinya belum mendapat konfirmasi dari pihak manajemen tentang hal itu. Karena belum ada konfirmasi, sehingga latihan masih tetap digelar di Jenggolo.Selaku mitra, dirinya juga mengaku sudah terlalu berat dalam menanggung beban pembiayaan untuk tim PSIR.
Sebab, sampai kemarin dirinya sudah minus Rp 3 miliar lebih. Dana sebesar itu digunakan untuk membayar kontrak dan gaji pemain serta akomodasi pemain selama ini.Melihat kondisi keuangan yang melilit pihak manajemen, saat ini, harapan satu-satunya tinggal menuggu dana dari APBD Rembang. Yakni, sebesar Rp 5 miliar. Dana tersebut saat ini masih dalam taraf evaluasi Gubernur Jawa Tengah. Jika lolos evaluasi, dana sebesar itu akan dihibahkan dari Pemkab Rembang ke KONI. Kemudian dari KONI, nantinya baru akan dikucurkan ke Pengcab PSSI Rembang. Dan, dari Pengcab PSSI baru diteruskan ke PSIR. [sol/jawapos]

Readmore »» Read more...

Desak PSIR Tinggalkan Sidoarjo

>> 01 April 2009

REMBANG - Karena timnya lama tidak berlatih di Stadion Krida, Rembang, salah satu kelompok suporter PSIR Rembang, Redam, merasa kecewa. Mereka mendesak pihak manajemen agar segera memindahkan tempat latihan tim berjuluk Laskar Dampo Awang itu dari Stadion Jenggolo, Sidoarjo, ke Stadion Krida.


Cara tersebut perlu dilakukan agar hubungan emosional antara pemain PSIR dan para pendukungnya kembali erat. Dengan demikian, saat PSIR kembali berlaga di kandang, para suporter benar-benar bisa memberikan dukungan sepenuhnya kepada tim. Salah seorang personel Redam, Wiwik Dwi Wiyono, menyatakan bahwa pihaknya berharap agar pemindahan tempat latihan itu segera direalisasikan.
Sebab, pada 19 dan 22 April mendatang, PSIR akan menjamu Persekabpas Kab Pasuruan dan Persema Malang. "Semua pihak juga perlu duduk satu meja, baik pengurus, manajemen, kelompok suporter, maupun perwakilan masyarakat, sehingga berbagai permasalahan yang dihadapi tim bisa dibicarakan di forum tersebut," tuturnya.
Soal sikap DPRD Rembang yang menganggarkan Rp 5 miliar pada APBD Induk 2009 untuk PSIR, pihaknya juga menegaskan dukungan. (sol/aji/jpnn/ko)

Readmore »» Read more...

Dapat Kucuran Dana Rp 5 Miliar

>> 30 March 2009

REMBANG - Keinginan PSIR Rembang untuk eksis di Kompetisi Divisi Utama Ligina 2008/2009 bakal terealisasi. Masalah dana yang selama ini menjadi kendala terbesar mulai menemui titik terang.Pada rapat Panitia Anggaran DPRD Rembang yang membahas APBD Induk 2009 dua hari lalu (29/3), ada persetujuan dana untuk tim berjuluk Laskar Dampo Awang tersebut sebesar Rp 5 miliar.


Angka itu berarti mengalami peningkatan Rp 3 miliar dari angka yang diusulkan eksekutif, yakni Rp 2 miliar. Sebelumnya, pada APBD Perubahan 2008, tim kebanggaan wong Rembang tersebut juga sudah mendapatkan suntikan dana Rp 2 miliar. Ketua Komisi D DPRD Rembang Henry Purwoko menjelaskan, anggaran itu saat ini tinggal menunggu pengesahan dalam rapat paripurna yang rencananya dilaksanakan hari ini.
Setelah disahkan, anggaran PSIR tersebut akan dibawa ke provinsi untuk mendapatkan evaluasi dari gubernur.Saat masa evaluasi itu, ada dua kemungkinan nasib anggaran PSIR. Yakni, disetujui atau dicoret gubernur. Sebab, gubernur memang memiliki hak untuk mengevaluasi APBD, termasuk pos anggaran PSIR yang masuk dalam APBD.
Sementara itu, di saat pendanaan tim diperjuangkan kalangan dewan, para pemain PSIR sendiri hingga kemarin (30/3) masih terus menjalani pemusatan latihan di Stadion Jenggolo, Sidoarjo. Latihan di tempat tersebut direncanakan berlangsung hingga 7 April. Setelah pemilu 9 April, latihan akan dipindah ke Stadion Krida, Rembang. Langkah itu dilakukan untuk mendekatkan pemain dengan para pendukungnya. "Kami merencanakan latihan di Stadion Krida dimulai tiga hari pasca pemilu legislatif," ucap asisten pelatih PSIR Rohmad Pitoyo.
Pemusatan latihan tersebut dilakukan karena PSIR akan menjalani enam laga sisa di Ligina. Hans Beslar dkk bakal menjamu Persekabpas Kab Pasuruan (19/4) dan Persema Malang (22/4) serta bertandang ke markas Persebaya Surabaya (25/4), Persiku Kudus (2/5), PSS Sleman (6/5), dan Persis Solo (10/5). Dengan persiapan matang, PSIR diharapkan bisa memetik poin di setiap pertandingannya. Yakni, merebut poin penuh saat bermain di kandang dan mencuri poin saat tampil tandang.
Jika target itu terealisasi, PSIR berkesempatan untuk meraih sepuluh poin tambahan sehingga aman dari jurang degradasi. Untuk mewujudkan target tersebut, tim pelatih memfokuskan skuadnya pada program latihan fisik, teknik, dan taktik. Karena itu, sisa waktu yang ada akan dimaksimalkan untuk terus berbenah. Sejumlah kelemahan yang masih terlihat akan terus diperbaiki.
Dengan begitu, saat turun di lapangan nanti, para pemain Laskar Dampo Awang bisa tampil dalam performa terbaik. (sol/aji/jpnn/diq)

Readmore »» Read more...

Tambahan Dana PSIR Bergantung Gubernur

>> 26 March 2009

REMBANG - Ada harapan untuk keinginan PSIR Rembang menuntaskan Kompetisi Divisi Utama 2008/2009. Bahkan, keinginan tersebut bisa berjalan mulus. Sebab, kendala dana yang selama ini melilit PSIR mulai menemukan titik terang. Dalam APBD induk 2009, DPRD Rembang berencana mengalokasikan anggaran Rp 4 miliar.

Anggota Komisi D DPRD Rembang, Arif Agung Cholili, menyatakan, dewan berencana menganggarkan Rp 4 miliar untuk PSIR. Pertimbangannya, saat Kompetisi Divisi I tahun sebelumnya, PSIR menganggarkan Rp 6,5 miliar. Padahal, saat itu, PSIR hanya menjalani 18 kali pertandingan.

Sementara dalam kompetisi kali ini, tim berjuluk Laskar Dampo Awang tersebut harus menjalani 26 pertandingan. Itu terjadi jika PSIR lolos sampai final. Jadi, secara nalar, beban pembiayaan pada kompetisi kali ini lebih besar. Karena itu, pihaknya tidak berkeberatan atas usulan yang menghendaki agar anggaran untuk PSIR ditambah dari usulan semula Rp 2 miliar.

Jika anggaran Rp 4 miliar lolos, selama musim kompetisi kali ini, PSIR akan mendapatkan suntikan dana APBD sekitar Rp 6 miliar. "Kami sekadar melakukan perbandingan dan rasionalisasi. Tapi, apakah anggaran tersebut lolos atau tidak, tergantung gubernur," ungkapnya.

Hal yang diungkapkan Cholili itu terkait kewenangan gubernur untuk merevisi draf APBD yang sudah diparipurnakan dewan. (sol/aji/jpnn/ko)

Readmore »» Read more...

PSIR kembali gelar latihan

>> 23 March 2009

Setelah menjalani libur latihan selama beberapa hari, seluruh pemain PSIR pagi ini dijadwalkan kembali berlatih. Latihan dipusatkan di Stadion Jenggolo Sidoarjo, Jawa Timur. Kemarin sore, para pemain mulai berdatangan di daerah itu. Rencananya, latihan akan dilaksanakan hingga menjelang pemilu 9 April.

Pada tahap awal, latihan yang akan dipandu tim pelatih Suwandi HS, Jamal, dan Rohmad Pitoyo itu akan difokuskan untuk peningkatan fisik, teknik, serta kerja sama tim. Asisten Pelatih PSIR Rohmad Pitoyo menginformasikan, keputusan untuk mulai berlatih itu dilakukan dengan harapan performa PSIR lebih meningkat di sisa kompetisi, sehingga bisa memperbaiki posisinya dalam pengumpulan poin di klasemen Divisi Utama 2008/2009 wilayah timur.

"Sejumlah kelemahan yang ada, akan kita benahi dalam latihan," beber Pitoyo. Di antara kelemahan yang masih cukup mencolok adalah masalah finishing touch. Ini jika menilik performa Roberto Kwateh dkk dalam beberapa pertandingan sebelumnya. Meski sejumlah peluang emas tercipta, namun peluang itu masih sering gagal dimanfaatkan menjadi gol.

Selain finishing touch, pihaknya juga akan melakukan perbaikan kerja sama tim. Sehingga serangan dan pertahanan yang dilakukan timnya bisa makin padu. Jika hal itu terwujud, pihaknya optimistis PSIR bisa mengambil poin saat menjamu Persekabpas Pasuruan (19/4) dan Persema Malang (22/4). Demikian juga saat bertandang ke markas Persebaya Surabaya (25/4), Persiku Kudus (2/5), PSS Sleman (6/5) dan Persis Solo (10/5), PSIR diharapkan mampu mencuri poin. [sol/jawapos]

Readmore »» Read more...

PSIR menahan Perseman 1-1

>> 10 March 2009

PSIR Rembang sukses memetik satu poin saat menghadapi tim tuan rumah Perseman Manokwari di Stadion Sanggeng, pada laga lanjutan Kompetisi Divisi Utama 2008/2009 putaran kedua, kemarin. Tampil di hadapan ribuan suporter tim tuan rumah, Laskar Dampo Awang mampu bermain imbang 1-1 (0-0) atas tim besutan Syafrudin Fabanyo.


Pada pertandingan tersebut, Perseman sempat unggul lebih dulu ketika pertandingan memasuki menit pertama babak kedua. Yakni melalui pemain belakang Goerge Eyedepo. Namun, buruknya pertahanan tim tuan rumah, membuat tim berjuluk Laskar Hino Cofu (Ular Putih) itu akhirnya gagal mempertahankan kemenangan.
Setelah menjadi pahlawan dengan golnya pada menit ke-46, George Eyedepo selanjutnya justru membuat kesalahan fatal. Dia gagal mengontrol bola dengan baik saat berada di daerah pertahanan, dan bola tersebut berhasil direbut striker PSIR Orock Charles. Charles pun tak menyia-nyiakan peluang tersebut. Tendangan kerasnya ke arah kanan gawang Perseman, tak mampu dijangkau penjaga gawang Wilson Aleng. Gol pada menit ke-62 itu merubah kedudukan menjadi imbang 1-1. Pada menit ke-72, Eyedepo kembali tak dihinggapi keberuntungan.
Saat itu tim tuan rumah mendapatkan hadiah penalti setelah striker Yohanes Makanuay dijatuhkan di daerah terlarang PSIR. Eyedepo yang dipercaya sebagai algojo terlihat sangat bernafsu untuk mencetak gol. Namun, tendangan kerasnya justru melenceng di atas mistar gawang.
Sebenarnya, laga yang dipimpin wasit Khairul itu lebih banyak dikuasai tim tuan rumah. Namun, mereka seringkali gagal memaksimalkan peluang yang ada. Selain buruknya penyelesaian akhir, lini pertahanan tim tuan rumah juga menjadi sorotan. Eko Prasetyo yang menggantikan posisi Yance Aronggear, menjadi titik lemah pertahanan Perseman. Yance sendiri tidak bisa tampil karena dibekap cidera kaki. Pelatih Perseman Syafrudin Fabanyo mengaku cukup kecewa dengan hasil seri ini. "Pemain masih kurang tenang dalam melakukan penyelesaian akhir," ujarnya.
Bagi kubu PSIR, hasil seri tersebut cukup menggembirakan. Apalagi pada laga kali ini PSIR hanya membawa 14 pemain. Selain jumlah pemain terbatas, PSIR juga tidak membawa ofisial, kecuali pelatih. Bahkan, pemain pun terpaksa merangkap menjadi tim medis.
Jika ada pemain PSIR yang terkapar di tengah lapangan, maka tugas medis dijalankan Saiful, pemain bernomor punggung 22. "Wah, pemain merangkap mantri," teriak salah seorang penonton. [lm/aji/jpnn]

Readmore »» Read more...

  © Free Blogger Templates Wild Birds by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP